Kamis, 28 Oktober 2021

Membanggakan! 2 Ilmuwan Indonesia Masuk Top 2% World Ranking Scientists 2021

Membanggakan! 2 Ilmuwan Indonesia Masuk Top 2% World Ranking Scientists 2021




Dr. R. Tedjo Sasmono (kanan) dan Dr. Ratih Pangestuti (kiri). Foto: Dok. BRIN
Agen Idn Sports - Dua ilmuwan asal Indonesia, Dr. Ratih Pangestuti dan Dr. R. Tedjo Sasmono, menorehkan prestasi sebagai salah satu ilmuwan paling berpengaruh di dunia dan mencantumkan namanya dalam daftar Top 2% World Ranking Scientists.

Daftar peringkat tersebut dirilis oleh peneliti dari Stanford University, Prof. John Loannids, Jeroen Baas, dan Kevin Boyack, dan dipublikasikan pada 20 Oktober 2021. 
 
Agen Idn Sports Dr. Ratih dan Dr. Tedjo sendiri merupakan peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dr. Ratih Pangestuti adalah peneliti dari Balai Bio Industri Laut (BBIL) BRIN.
 Peraih gelar Doktor bidang Marine Biochemistry dari Pukyong National University Korea Selatan pada tahun 2012 ini banyak menaruh perhatian pada eksplorasi sumber daya laut secara berkelanjutan.
 
Selain aktif sebagai peneliti, Ratih Pangestuti juga bertugas sebagai pelaksana tugas Kepala Kantor BBIL BRIN di Nusa Tenggara Barat dan juga ketua kelompok penelitian Bio Industri Laut. 
 
Ketertarikannya pada dunia kelautan didorong oleh kekayaan sumber daya hayati laut Indonesia yang terbesar di Dunia. Namun sayang, kekayaan tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal.

Saat ini kita banyak melupakan lautan, lupa akan seberapa besar potensi laut yang kita punya dan pemanfaatannya untuk kesejahteraan bangsa."
 
- Dr. Ratih Pangestuti, Peneliti dari Balai Bio Industri Laut (BBIL) BRIN -
 
Hal tersebut membuat Ratih terpacu untuk terus melakukan riset dan mengabdikannya kepada masyarakat. Menurutnya, seorang peneliti tidak hanya mempublikasikan hasil risetnya ke dalam artikel ilmiah (science for science), namun juga harus berkontribusi dalam pilar IPTEK yang lain yakni science for scientific community dan Slot pulsa tanpa potongan science for stakeholders.

Adapun Dr. R. Tedjo Sasmono tercatat sebagai peneliti senior di Pusat Riset Biologi Molekular (PRBM) Eijkman BRIN. Pria berkacamata ini memulai karirnya sebagai periset di LBM Eijkman pada Tahun 1994. Meraih PhD dalam bidang molecular bioscience dari University of Queensland, Australia, pada 2003. Saat ini, Dr. Tedjo Sasmono adalah ketua kelompok Unit Penelitian Demam Berdarah Dengue di PRBM Eijkman.
 
Ketertarikannya pada riset penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), muncul karena melihat fakta bahwa DBD menjadi salah satu penyakit yang sampai saat ini masih menghantui Indonesia.

“Indonesia menempati posisi tertinggi dalam kasus penyakit dengue di Asia Tenggara. Selain itu, dari empat jenis virus dengue, keempatnya ada di Indonesia,” jelas Tedjo Sasmono sebagaimana dikutip di situs resmi BRIN, Kamis (28/10).

Tedjo Sasmono menambahkan bahwa jumlah penduduk, lingkungan alam tropis, sanitasi yang buruk, dan rendahnya kesadaran masyarakat menjadi alasan utama yang menyebabkan tingginya angka kasus dengue di Slot pulsa tanpa potongan Indonesia dan negara lain dengan jumlah kasus DBD tinggi.
 
Sementara Dalam World Ranking Scientist yang dipublikasikan Stanford University tersebut, matriks penilaian didasarkan pada basis data lebih dari 100.000 saintis top. Basis data tersebut memuat informasi terstandar tentang sitasi, h-indeks, hm-indeks yang disesuaikan dengan penulisan bersama, serta indikator gabungan.
 
Saintis diklasifikasikan menjadi 22 bidang dan 176 sub-bidang keilmuan. Data sepanjang karier saintis diperbarui hingga akhir 2020. Pemilihan saintis yang masuk dalam daftar “Top 2% World Ranking Scientists” didasarkan pada posisi 100.000 teratas berdasarkan skor-c (dengan dan tanpa self-citation) atau ranking persentil 2% atau lebih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar