Kamis, 13 Januari 2022

Bakteri Kebal Antibiotik Ditemukan, Ancam Kesehatan Dunia

Bakteri Kebal Antibiotik Ditemukan, Ancam Kesehatan Dunia

Ilustrasi bakteri. Foto: Shutter Stock
Sekelompok peneliti menemukan bakteri yang memiliki gen kebal antibiotik di saluran pembuangan. Gen yang berbahaya ini adalah MCR-9, dapat membuat bakteri resisten terhadap antibiotik, dan termasuk 10 ancaman kesehatan global oleh WHO.

Ilmuwan dari Agen Idn Sports Center for Food Safety (CFS) University of Georgia mengambil sampel air dari saluran pembuangan di permukiman padat penduduk di Georgia, AS. Tujuannya untuk mencari bakteri yang spesifik memiliki gen MCR.
 
Tim yang dipimpin oleh Agen Idn Sports Issmat Kassem, Asisten Profesor di College of Agricultural and Environmental Sciences, menemukan bakteri dengan gen MCR langsung di sampel pertama yang mereka ambil. Karena tes MCR jarang dilakukan secara luas, peneliti khawatir bahwa bakteri dengan MCR-9 ini sudah menyebar luas.
 
Dilansir dari situs Agen Idn Sports CDC, MCR (mobilized colistin resistance) adalah gen yang dapat membuat bakteri kebal terhadap colistin, antibiotik ‘terkuat’ yang menjadi pilihan terakhir yang digunakan ketika semua pilihan antibiotik sudah tidak mempan. Artinya, colistin adalah antibiotik paling tajam, dan Ilmuwan menemukan semakin banyak bakteri atau yang kebal terhadap colistin.

Ilustrasi bakteri. Foto: skeeze via Pixabay
Bakteri pertama yang memiliki gen MCR ditemukan di China pada 2015, dengan nama MCR-1. Gen MCR-1 ini ditemukan di bakteri Escherichia coli yang ada di babi. Dalam kurun waktu beberapa tahun, ilmuwan menemukan gen MCR-2 sampai MCR-8 dari beberbagai sumber. Dan baru-baru ini peneliti menemukan MCR-9 di saluran air permukiman padat di Amerika Serikat.

Jika Agen Idn Sports kita tidak menanganinya sekarang, kita membahayakan pengobatan manusia dan hewan seperti yang kita ketahui dan itu dapat berdampak besar pada kesehatan dan ekonomi.
 
- Issmat Kassem, Asisten Profesor College of Agricultural and Environmental Sciences di University of Georgia -
 
"Ini adalah masalah berbahaya yang membutuhkan perhatian dari berbagai sektor agar kami dapat menanganinya dengan baik," tambah Kassem, seperti dikutip Slot pulsa tanpa potongan Phys.org.
 
Dikutip dari NPS MEDICINEWISE, ketika tubuh manusia terinfeksi oleh bakteri dan kuman, antibiotik yang diinjeksi ke dalam tubuh akan menghambat proses perkembangan bakteri tersebut, dan membantu sistem imun tubuh membunuh bakteri invasif tersebut.
 
Begitu sebuah antibiotik sudah digunakan, bakteri juga akan mencari jalan untuk kebal terhadap antibiotik tersebut. Saat bakteri sudah memiliki fitur resistensi tersebut, antibiotik yang sudah digunakan sudah tidak mempan lagi.
 
Ketika antibiotik A tidak bisa digunakan, maka dilanjutkan dengan antibiotik B. Antibiotik yang digunakan semakin kuat untuk melawan bakteri yang juga semakin kuat. Colistin adalah Slot pulsa tanpa potongan opsi antibiotik terakhir yang digunakan.
 
Selain mempertimbangkan kemungkinan bakteri akan jadi resisten, dokter juga mempertimbangkan efek samping dari colistin. Jika colistin sudah tidak mempan, maka manusia berpotensi mendapat infeksi yang tidak bisa disembuhkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar